kerusakan kantor umur satu bulan lebih, dinyatakan tdk masalah oleh oknum dinas pu |
kelembaban di dinding kantor |
Secara singkat mengingatkan kembali memori kita wajah kantor kelurahan Melayu Baru. Dari pertemuan tim investigasi LSM Rabsi dengan lurah setempat, lurah berkeluh kesah akan kondisi kantor yang lantainya dipenuhi rembesan air. Dan keinginan membenahinya karena umur kantor baru satu bulan lebih saat itu di bulan Januari. Penelusuran pun dimulai dari kantor lurah yang saat itu dibangun oleh pihak dinas pekerjaan umum tahun 2009.(tabloid deteksi) yang pembangunannya memang dahulu bermasalah saat dimulai sering macet. Adapun temuan singkat serta dugaan indikasi bermunculan.
Jalil adalah tokoh pembangun gedung yang tampak memprihatinkan ini sejak tahun 2009 tuturnya(jalil). Adapun dari perbincangan singkat terhadap siapa dan mengapa, jalilhanya berkomentar ""Untuk siapa yang bangun dirinya tidak mengetahui siapa kontraktornya dan konsultannya." Untuk mengapa bisa terjadi demikian , ""Dirinya (JALIL) berkomentar kembali itu sudah selesai dan bukan bahagian dari pekerjaan. Bagian Jalil hanya membangun bangunan yang tampak begitu saja."
Selain pengakuan tersebut Jalil pun berkomentar dirinya yang kerja dari tahun 2009 sampai sekarang 2011 (saat itu). ""Pekerjaan kantor lurah ini saya kerja sendiri"" petikan singkat obrolan jalil. Ada apa di kelurahan Melayu Baru ini.....???? Ini pun kami tidak ada untung karena utang dari tahun 2009.
Tuaian masalah ini membuat tiem Ivestigasi LSM Rabsi dan wartawan mencoba menelusuri, mengapa ada bangunan yang dibuat oleh dinas Pekerjaan Umum kota makassar tanpa mengetahui kontaktor serta konsultannya sedangkan menurut mereka (dinas PU) ada tender berjalan.
Sulitnya mencari data di dinas Pekerjaan Umum kota Makassar perihal transparansi membuat kami mencoba menelusuri ada apa serta mengapa bisa "gaib". Dari data terakhir dari dinas PU kota makassar, salah satu kepala bagian bangunan gedung ARIFIN, saat kami tim investigasi LSM Rabsi berkunjung, berkomentar," Tidak ada masalah nanti dicoba perbaiki." Masalahnya disini bukan tidak masalah lumutan tersebut, kami ingin mengetahui siapa dari kontraktor dan pengawasan dari bangunan kantor kelurahan yang sudah difungsikan "ALA KADARNYA" Alasan Arifin nanti ada pembangunan ke dua baru diperbaiki. Hal senada diungkapkan serupa dengan plt kepala bidang bangunan, masih mau dibangun lantai dua. Semua sudah diperbaiki dan itu masih pemeliharaan.(sambil berlalu)
Tanggapan Sekdis selaku PLH. Kepala dinas dalam hal ini tidak mau berkomentar karena sudah membagikan tugas kepada kepala bagian dan pegawai yang berwenang.
Tanggapan dari Koordinator LSM Rabsi perihal tersebut,"Ini merupakan contoh arogansinya sebuah institusi pemerintahan yang saat itu tidak berkenan berbincang dengan alasan tertentu.Transparansi yang dimaksud adalah agar masyarakat pahami bahwa setelah sebulan sudah rembesan air separah ini, meskipun akan dibangun tahap dua.
Jika bangunan yang dibangun pihak dinas pekerjaan umum ini tampak ala kadarnya bagaimana bisa kota ini maju. Akal-akalan oknum tersebut yang tidak menyebutkan nama kontraktornya dan pengawasannya bisa saja terindikasi dengan "TENDER GAIB DINAS PU" ada gambar tiada yang tahu siapa pembangun dan konsultan bangunan. Mengapa tidak bisa.... kalau benar ditender..... Siapa yang bermain diantara mereka ( Jalil...Arifin... Atau ada Oknum lain di kantor tersebut yang mengatur suatu pekerjaan bangunan gedung ..) (tiem invs. LSM dan JR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar